Konten [Tampil]
Bengkel Diri, terdengar aneh saat mendengar pertama kali. Tapi ketika diresapi, diri ini juga butuh diperbaiki, baik secara lahir maupun batin.
Berawal dari baca quote bijak yang banyak di-like teman-teman di Instagram, baca captionnya selalu membuat hati ini tergugah untuk mengiyakan argumen-argumennya. Langsung saja saat itu autofollow akun instgramnya dan stalking feed plus bionya.
Yaa, siapa lagi kalau bukan Ummu Balqis, influencer yang selalu menyentil masalah akidah, yang sangat menginspirasi dan multitalent karena bukan sekedar influencer plus entrepreneur saja, tetapi juga founder sekolah online yang bernama Bengkel Diri.
Akhirnya, saya pun cerita ke suami untuk minta ijin daftar kuliah bengkel diri tersebut. Justru suami saya yang lebih penasaran dan mencari tau seluk beluk program kuliah ini karena tidak ingin istrinya salah mendapatkan ilmu. Padahal waktu itu saya sudah mantap saja mendaftar tanpa pikir panjang dan "lupa diri" bahwa saat itu saya masih sering kewalahan dengan aktifitas dirumah sebagai newbie Fulltime Mom di kota perantauan yang jauh dari sanak keluarga.
Mungkin itulah yang namanya hidayah Allah Subhanallahi wa ta'ala, karena jujur saja saya ini minim ilmu agama. Dan saya ikut kuliah ini sebagai salah satu usaha saya untuk upgrade diri agar bisa menjadi muslimah yang lebih bermanfaat untuk agama dan keluarga kecil saya. Yang ada dipikiran saya saat itu, saya ingin menjadi teladan yang baik agar anak saya kedepannya menjadi generasi Islami yang hebat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Singkat cerita,
27 Maret 2019 adalah hari pertama kuliah saya waktu itu yang diisi dengan orientasi kelas. Dengan hati berdebar-debar siap membongkar diri untuk dibenahi melalui kuliah Bengkel Diri ini.
Kuliah berlangsung selama 2 bulan dengan 20 materi yang berimbang antara ilmu agama dan skill dunia. Selain itu, diberikan juga materi tahsin yang membuat tersadar bahwa selama ini bacaan Quran saya masih berantakan 🙈.
Materi kuliah diberikan dalam bentuk slide dan voice note yang dikirimkan melalui Whats Apps Group yang dibagi dalam beberapa kelas. Masing-masing kelas memiliki wali kelas sebagai moderator dalam sesi tanya jawab dan juga sangat perhatian dalam menyemangati kita untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Awalnya sempat shock dengan tugas harian yang diberikan karena saya masih sering kewalahan dengan tugas domestik bersama si kecil yang saat itu masih berumur 16bulan yang sedang sangat aktif dan minta full perhatian. Tapi dengan niat yang lurus dan semangat serta bantuan dari suami, jadi yakin bisa mengerjakan tugas harian dan tugas materi yang diberikan.
Setelah mengikuti kuliah Bengkel Diri, banyak perubahan besar dalam diri baik dari segi ibadah maupun aktivitas keseharian saya. Saya yang dulu amat sangat moody, sekarang menjadi lebih bisa mengontrol emosi dan mood saat anak cranky atau saat ada masalah. Saya jadi suka mendengarkan kajian di Youtube daripada mendengar lagu-lagu yang sedang hits. Saya jadi selalu merasa haus ilmu dan jadi mulai rajin membaca buku berbobot daripada membaca novel. Dan masih banyak hal positif lainnya, dimana suami pun merasakan perubahannya, sehingga menyemangati saya untuk segera lanjut ke level 2 saat saya selesai kuliah di level 1 waktu itu.
Dan selang beberapa bulan, saat kuliah Level 2 dibuka kembali untuk angkatan 4, saya pun mendaftar dan perkuliahan baru saja selesai per tanggal 24 November 2019 yang lalu..
Oleh karena itu, saya juga ingin banyak teman-teman yang lain bisa ikut kuliah Bengkel Diri ini agar hidup kita akan lebih bermanfaat di dunia dan mempunyai bekal untuk di akhirat nanti.
Karena Kuliah Bengkel Diri ini memberikan ilmu yang berimbang antara dunia dan akhirat dengan materi yang sangat lengkap, mulai dari akidah, manajemen waktu dan emosi, manajemen komunikasi dan juga ilmu parenting. Selain itu juga diberikan materi dalam pengembangan diri seperti ilmu bisnis, fotografi, dan kelas jurnalistik. Bahkan di level 2 ada Kelas Psikologi dan Fiqih Keluarga.
Mengenai tugas harian, berisi laporan amalan harian kita sehari-hari yang dikirimkan ke wali kelas masing-masing. Amalan harian yang dilakukan seperti shalat wajib dan shalat sunnah, baca Al Quran, dzikir pagi dan petang, ukhuwah dan dakwah, serta mengikuti kajian online atau offline.
Tugas harian ini benar-benar menjadi trigger tersendiri untuk saya untuk memperbanyak amalan harian yang sebelumnya jarang saya lakukan. Sehingga saat kuliah selesai, kita masih terbiasa dengan rutinitas amalan harian tersebut.
Blog ini pun sebagai bukti nyata perubahan dalam diri, atas tugas yang diberikan dalam materi Blogging Kelas Jurnalistik. Semoga dengan adanya komunitas blogger Bengkel Diri ini, saya jadi terus bersemangat untuk menulis sesuatu yang bermanfaat melalui blog ini sebagai bentuk dakwah untuk mendapat ridha Allah Subhanallahi wa ta'ala.
آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Wassalam.
Alhamdulillah. Salam kenal y mbak
BalasHapusSalam kenal juga mba
BalasHapusPerjuangan banget ya bu sambil ngemong anak dengerin voice notenya ummu hihihi
BalasHapusBener mba, kudu curi2 waktu biar bisa konsen nyimak
BalasHapus