Konten [Tampil]
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Berbicara soal mood, pasti tak lepas dengan yang namanya perasaan atau lebih akrab dengan kata "feeling". Begitu pula dengan anak-anak, yang juga memiliki mood dalam kesehariannya. Selain dipengaruhi oleh perasaaan anak terhadap orang-orang yang ada disekelilingnya, mood anak juga dipengaruhi oleh kinerja otak (brain) lho...
Jadi, saat otak anak kewalahan karena merasa stress, otak akan berubah ke mode survival atau disebut mode 3F - fight, flight, freeze. Pada mode ini, otak akan melawan apa-apa yang diterimanya, sehingga otak akan ngeblank dan menolaknya.
3F ini bisa terjadi saat anak merasa cemas dan atau merasa seperti terancam, yakni pada saat anak menerima bentakan atau teriakan. Jadi teriakan kita membuat otak anak yang awalnya siap untuk belajar menjadi tidak bisa menerima dan menolaknya.
Jika otak anak sudah dalam mode freeze maka mood anak pun hilang untuk belajar. Jadi, lebih baik berhenti atau break sejenak sampai mood anak kembali baik dan otak anak pun siap menerima apa yang kita berikan.
Nah, dua hal tadi yang sangat berpengaruh dalam menjaga mood anak dalam belajar. Lalu bagaimana kota mempersiapkan 2 hal tersebut?
Yuk kita bahas lebih detail lagi..
RELATIONSHIP
Ada landasan paling kuat dalam mengasuh anak, Allah Subhanahu wa ta'ala dalam surah Al-Baqarah ayat 233 berfirman
وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Dari ayat tersebut dapat kita jadikan sebagai Power of emotional relationship antara orang tua dan anak. Pentingnya menjaga hubungan dan bonding dengan anak selama 2 tahun, baik dengan menyusui langsung atau pun tidak.
Dalam ilmu psikologi pun dijelaskan bahwa selama usia 2 tahun itulah akhir pembentukan attachment atau kelekatan hubungan ibu dan anak. Saat anak mulai lahir hingga usia 3 tahun adalah masa-masa yang paling berpengaruh dalam menjalin hubungan atau bonding dengan anak.Source:freepik
Hubungan antara orang tua dengan anak inilah yang sangat mempengaruhi mood anak. Jika hubungan anak dengan orang tua sudah baik, maka mood anak akan lebih mudah dipengaruhi.
Interaksi yang perlu dijalin dengan anak agar relationship terjalin dengan baik dan mempengaruhi mood anak, yaitu nurture and protection. Yup, pengasuhan dan perlindungan yang utuh dari kita sebagai orang tua ke anak yang mampu memberikan signal menyenangkan ke otak anak. Semakin banyak interaksi atau hubungan yang positif dan menyenangkan, maka otak anak pun akan semakin tersimulasi untuk mengeksplore lebih banyak hal yang ada disekitarnya.
BRAIN
Selain peran kita dalam membersamai anak bermain dan belajar agar tercipta bonding dan relationship yang baik, kita juga harus memperhatikan perkembangan otak anak, yang disebut executive function.
Source:freepik
Executive function adalah bagian terpenting pada perkembangan otak anak di usia dini, hal ini akan membantu anak mempelajari kemampuan untuk bertahan hidup, bahkan menjadi pribadi yang lebih bahagia. Ada 8 hal yang perlu kita optimalkan dalam perkembangan otak anak,
- Impulse control (think before acting)
- Emotional control (keep feelings in check)
Kemampuan anak untuk mengontrol emosinya
- Flexible thinking (adjust to the unexpected)
Kemampuan anak dalam menyesuaikan kondisi yang dialaminya
- Working memory (keep key information in mind)
Kemampuan anak untuk mengingat sesuatu atau informasi yang ia terima
- Self monitoring (evaluate how they are doing)
Kemampuan anak untuk mengevaluasi dirinya
- Planning & prioritizing (decide on a goal and a plan to meet it)
Kemampuan anak untuk merencanakan dan memprioritaskan apa yang akan ia kerjakan
- Task invitation (take action and get started)
Kemampuan untuk memulai suatu tugas
- Organization (keep track of things physically & mentally)
Kemampuan anak dalam pengorganisasian atau penyusunan banyak hal
See you 😉
Source:Materi Bengkel Diri Kelas Mendidik oleh Ibu Devi Sani (Psikolog Anak)
Yes, hubungan antara anak dan orangtua memang mempengaruhi mood anak. Apalagi saat ini anak sekolah dari rumah. metode yang dilakukan kadang membuat moodnya naik turun. Tapi sebenarnya ternyata karena orangtuanya juga ya faktor mood itu. hubungan dinamis hehe
BalasHapusternyata berpengaruh ya hubungan baik kita dengan anak. Alhamdulillah masih bisa membersamai anak-anak tiap hari walau penuh drama haha
BalasHapusanehnya nih anakku, kalo aku lembut, sangat sabar nemenin SFH dia malah makin lama ngerjain tugas SFH, tapi kalo aku udah sumbu pendek, cuss dia garcep ngerjainnya hahahah
BalasHapusbener banget deh ini menyiapkan mood anak itu penting buatku, jadi setiap hari pun selain belajar aku selalu membuat dia lebih happy menjalani hari-harinya di rumah selama ini. Dengan begitu mood belajar pun akan tumbuh sendiri menurutku.
BalasHapusartikelnya menarik banget mba, kebetulan aku baru menjadi orang tua, jadi bisa belajar banyak. ditunggu artikel kelanjutannya mba :)
BalasHapusWah infonya sangat bermanfaat mom untuk saya yang anaknya masih 2 tahun.
BalasHapusmemang ngejaga mood anak buat belajar itu sulit ya mbak. sebagai orangtua memang harus punya 1001 cara buat bangkitin semangat anak buat balajar :D
BalasHapusWah terimakasih banyak mba sudah menuliskan artikel ini. Aku mau coba screeningnya aaah. Penasaran
BalasHapusBener banget sih mbak, hubungan orang tua dan anak berpengaruh banget. Aku belum punya anak sih, tapi kalau dinalar emang masuk akal juga, hihihi.
BalasHapusBener sih hubungan tuh berpengaruh banget ya. Coba deh kalo ibunya sering marah2, si anak jadi males belajar bareng ibunya hehe
BalasHapusPas banget nih sekarang lagi ngajarin anak-anak SFH. Duh bener-benar harus sabar emang deh. Alhamdulillah kalo bondingnya sih udah lengkap 2 tahun dulu.
BalasHapusWaah, ikutan Bengkel Diri, ya, Mbak. Sempat kepingin tapi masih ada tanggungan ikut kelas di komunitas lain, takutnya enggak kepegang. Ternyata suka ada materi dari narasumber luar gitu, ya.
BalasHapusTerimakasih Mbak, ilmunya bisa bgt dipraktekkin.
BalasHapusSenang sih, alhamdulillah selama dua tahun pertama, anak sudah dekat dgn kami. Semoga kami dimampukan utk menjaga emosi agar anak timbuh menkadi anak dengan segala haknya Dan sesuai dgn jamannya. Aamiin
Karena mood anak itu penting untuk dijaga, sepertinya yang utama juga adalah menjaga mood orang tua sendiri dulu, ya. Kadang kalau udah gitu jadi pengingat biar kita sebagai ortu juga lebih tangguh, karena anak-anak biasanya akan mengikuti teladan dari ortu.
BalasHapusAnakku banget nih yang kalau mau belajar harus nunggu moodnya baik dulu. Apalagi kalau sudah asyik main, emaknya dicuekin
BalasHapusBagus banget materinya. Bahkan sebenarnya anak usia dibawah 2 tahun pun moodian sekali untuk benar-benar mau memulai bicara
BalasHapusYes, betul mba. Aku butuh ni buat semangatku membersamai anak
BalasHapusWah ini materi bengkel diri level 2 ya mba?
BalasHapusPR aku membersamai anak masih banyak ternyata. Thanks for sharing mba.
Selalu menunggu materi di kelas mendidik ini...terima kasih mbaaaa :)
BalasHapusMasya Allah mba', ilmu dari kelas BD lagi, makasi mba'😊😊😊
BalasHapusjazakillah khayr sharing nya mbak, aku termasuk yg ngikutin postingan mbak di ig soal aktivitas2 sama anak 😁
BalasHapusMasyaallah.....
BalasHapusLanjut lagi mba materi lengkapnya. Hehe
ilmu lagi nih, makasih mba atas artikelnya.. bermanfaat buat aku nanti..
BalasHapusIlmu parenting yang sangat bermanfaaat. Terimakasih atas sharingnya mbaa :)
BalasHapusnice sharing❤️
BalasHapus