Bulan
Desember yang selalu dinantikan karena adanya libur panjang akhir tahun, tak
berlaku di akhir tahun ini karena kasus COVID-19 masih semakin meningkat. Yups,
satu tahun sudah sejak ditemukannya kasus di Wuhan, Cina. Angka masih saja
semakin meningkat hari demi hari, membuat kita harus lebih berhati-hati dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi kepada kita saat liburan panjang akhir tahun ini.
Berhubung
saya tim #StayAtHome dan belum berani bepergian sekeluarga. Bukan karena parno
atau takut berlebihan, tapi karena anak masih 3 tahun yang mana saya meragu dia
bisa melakukan protokol kesehatan. Menggunakan masker dan menjaga jarak memang
sudah bisa dia lakukan, tapi tidak memegang area wajah setelah pegang sana sini padahal belum cuci tangan itu rasanya sulit. Dimana itu masih menjadi refleksnya
anak-anak yang tidak bisa kita kondisikan.
Oleh
karena itu, dalam tulisan ini saya akan sharing tentang aktifitas menyenangkan dan tetap produktif yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu liburan kita.
Sebenernya liburan tidak berlaku bagi para emak-emak ga sih?
Iya kan suami yang libur kerja, kerjaan domestik mah tetep jalan terus, bahkan jadi semakin bertambah kalau suami dirumah tuh? (kok malah curcol) Hahahahah
Tapi
dicari sisi positifnya aja, suami libur ada tenaga tambahan yang bisa mengajak
anak bermain sehingga kita pun bisa me time dengan leluasa. Me time ala
emak-emak tuh sekarang simple banget ya, bisa luluran creambath mandiri di
rumah aja dah hepi ga ketulungan. Pengennya sih me time yang lain juga, tapi
jiwa keibuan ku (ceilaaah…) selalu terpanggil untuk menghabiskan waktu bersama
dan akhirnya nulis ini pun tetep pakai waktu di kala dan suami tidur...(ooppsss curcol lagi)
Ok, back to topic.
Selain
me time, aku mau share beberapa aktifitas yang bisa dilakukan bersama di rumah sebagai bentuk
quality time bersama keluarga.
GARDENING
Berkebun
memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, tidak hanya kesehatan fisik tetapi
juga kesehatan jiwa kita juga. Aktivitas berkebun yang biasanya dilakukan di
luar ruangan, membuat kita aktif bergerak sebagimana kita berolahraga. Kalori akan
terbuang dan tangan kita pun akan semakin berotot. Selain itu, berkebun juga
mebuat kita lebih bahagia karena lebih menyatu dengan alam.
Dengan berkebun kita sekaligus melatih kesabaran dan menghargai sebuah proses. Kita tidak akan mudah terburu-buru akan sesuatu, karena terbiasa bersabar menunggu hasil tanaman yang kita mulai dari bibit atau biji.
Berkebun juga menjadi salah satu kegiatan favorit semenjak pandemi, yang efeknya harga percocoktanaman ini pun meningkat tajam.
Berkebun menjadi aktifitas pertama yang kami lakukan di hari pertama libur di tanggal 25 kemarin. Biji-biji yang kutanam sudah semakin besar tunasnya, sehingga sudah saatnya memindahkan ke tempat yang lebih besar. Jangan ditanya bibit apa ya, karena bukan pro dan ini masih percobaan menanam dari biji asli bukan bibit kemasan gitu.
Padahal saat baru mulai muncul tunas kecil sempat luluh lantah karena disemprot shower jet oleh anak saya yang masih berusia 3 tahun. Niatnya memang membantu, tapi saat ditinggal masuk rumah sebentar eh disiram rata dengan kecepatan yang sama. Walau langsung saya benahi, rasanya masih tidak menyangka akan tumbuh juga.
Dari berkebun anak jadi lebih mengenal alam dan kita pun bisa sekaligus mengajarkan proses tumbuh dan bagian-bagian tanaman secara langsung.
Related: 3 Metode Pendidikan Anak Usia Dini untuk Melatih Kemandirian dan Kedisiplinan Anak
BAKING
Di hari ke 2, kami sibuk di dapur mencoba resep-resep yang telah lama tersimpan di galeri gawai. Akhirnya hasil screenshot sekian lama bisa dieksekusi juga. Kali ini kami mencoba membuat cookies sebagai percobaan kedua, rasanya senang bisa berhasil dan anak pun suka dengan hasilnya.
Kegiatan ini bisa menjadi pembelajaran juga untuk anak sebagai lifeskills-nya kelak. Anak bisa belajar tekstur dari tepung kering menjadi adonan yang bisa dibentuk. Ajak anak untuk mengaduk, menuang, dan mengoles dengan kuas roti untuk melatih motorik halusnya.
Kita juga bisa menstimulasi indra penciumannya, untuk mengenal aroma bahan makanan yang beraneka ragam.
Oiya, mengingat di percobaan pertama gagal karena salah bahan, ternyata saya baru tau kalau soda kue dan baking soda itu bahan yang sangatlah berbeda.
Yups, untuk membuat
cookies menggunakan baking powder dan soda kue (bukan baking soda). Soda kue digunakan untuk mengeraskan adonan agar bisa lebih renyah dan
crunchy. Sedangkan baking soda memberikan daya pengembang ke adonan yang kita
buat, sama halnya seperti baking powder. Hanya saja baking soda terbuat dari 100% sodium bicarbonate, sedang baking powder memiliki tambahan komposisi lain seperti cream of
tartar dan juga pati jagung yang mengandung pengawet sulfit.
DEEP CLEANING
Siapa
yang suka bersih-bersih rumah?
Kerjaan
tiap hari emak-emak sih ini ya.. tapi bersih-bersih bareng bocah tuh kadang
sekenanya aja.. alesan
Eh tapi beneran lho.. ga bisa sampe detail ke kolong-kolong gitu, belum lagi kalau lagi nyapu lantai eh anak malah mondar mandir mainan, ngepel belum kering dah dibuat jalan, jadi ngerasa kurang maksimal gitu.
Biasanya di keluarga kami, melakukan deep cleaning 2bulan sekali atau bisa lebih cepat saat ada keluarga yang akan berkunjung.
Makanya kalau ada hari libur, disempetin deh buat deep cleaning, biar ada yang bantuin dan gantian nemenin anak main. Apalagi yang punya alergi debu, deep cleaning menjadi hal wajib (bagi suami, #eh)
Deep cleaning baiknya dilakukan secara berurutan dan tuntas baru pindah ke area yang lain. Mulai dari bagian tinggi terlebih dahulu, seperti mulai dari plafon atau langit-langit, bagian atas dan belakang lemari, lalu lanjut ke kolong tempat tidur, bongkar karpet, dan juga vacum kasur dan juga karpet.
DECLUTTERING
Menyortir dan menyusun barang secara rapi atau organize sesuai dengan manfaatnya. Memilah dan memisahkan barang yang sudah menumpuk lama di rumah untuk dihibahkan atau bisa juga dibuang jika memang sudah tidak layak pakai lagi.
Saat ini lebih akrab disebut decluttering oleh para penganut hidup minimalis. Jujur saya belum sampai ke tahap itu, karena terlalu sentimentil terhadap history barang-barang yang dimiliki (jangan ditiru please).
Tapi saya senang merapikan barang-barang yang ada dirumah secara berkala untuk membuat suasana baru dirumah dengan barang yang sudah dimiliki sebelumnya.
Dengan merapikan barang-barang yang kita miliki, kita jadi sadar bahwa sudah banyak barang yang kita miliki sehingga kita bisa lebih mengontrol diri saat ingin berbelanja karena nantinya akan kewalahan sendiri saat merapikannya.
Kebetulan saya dan
suami suka ruangan yang luas dan minim barang di rumah. Jadi barang yang tidak
sering terpakai kami simpan dalam wadah khusus. Jadi saat tiba-tiba ada perlu
untuk menggunakannya, kami tinggal mencari di wadah tersebut. Sayangnya,
ingatan sudah tak setajam anak-anak. Jadi saat decluttering kali ini, kami berikan catatan barang-barang apa saja yang ada di wadah tersebut.
Serunya lagi, saat menemukan barang-barang lama kami sekaligus nostalgia dan menjelaskan ke anak ga penting sih emang. Baru deh setelah itu kami bisa memutuskan mau diapakan barang-barang ini.
Dengan kegiatan di atas liburan akhir tahun pun tak akan terasa. Malamnya pun kami bisa bergantian pijit-pijitan jadi makin romantis deh ma suami. Liburan jadi bermanfaat dan akan menjadi cerita tersendiri dengan menghabiskan waktu di rumah aja selama liburan.
Yuks tetap semangat dam produktif di rumah untuk mengisi liburan di kala pandemi. Daripada sedih galau dengan kondisi saat ini, mending kita asah kemampuan kita atau menyelesaikan PR pribadi yang masih belum terselesaikan. Biasanya sibuk karena banyak kerjaan, mumpung libur yuks kita tuntaskan.
Salam Produktif 💪😉
wah iya ya, barang di rumah udh numpuk banyak, d niatin deh liburan kali ini sortir barang heheh
BalasHapushttps://kalderaproject.blogspot.com
Aku gak jago baking mba, sering bikin makanan yang lebih simpel resepnya dan anti gagal aja :)
BalasHapusDeep cleaning, kayaknya mau ku coba deh mbak Iva, lumayan Kan buat Latihan jongkok-jongkok ini untuk persiapan lahiran nanti. Eh setalibtiga uang lumayan kan , rumah bersih dan otot panggul melebar, insya Allah lahiran lancar... Lah malah minta doaðŸ¤
BalasHapusSemangat decluttering.. Proyek yang kadang terlupakan bagi saya, padahal sudah tahu minusnya menumpuk-numpuk barang di rumah..hehe Terima kasih remindernya Mba...
BalasHapusMantap tips liburan di rumahnya. Alhamdulilah saya sudah melakukannya. Bagian bebersih dan menata barang di rumah, hal yang paling repot dan sulit untuk memulainya. Tapi, ternyata sesudahnya senang karena lebih rapi. Yeay!
BalasHapusMasyaa Allah kreatif dan inovatif sekali mba.
BalasHapusAku paling susah kalo urusan beberes rumah gitu mba. Bingung mau ngapain. Biasanya sih bantu-bantu mama aja buat beberes
BalasHapuswalaupun aku orangnya mageran, wkwk.. tapi kalo ada yang kotor dikit, berantakan dikit, langsung cus ambil peralatan bersih-bersih deh mbak, haha..
BalasHapusHaha iya bener kak. Liburan gak berlaku buat kita yg punya kerjaan domestik gak abis2.
BalasHapusSama nih aku juga pas senggang nyobain resep baru yang sudah tersimpan lama sekali di gawai hehe
Kalau saya sih biasanya kegiatan di rumah cuman mantengin di laptop dan juga baca buku, kadang saya suka dengerin musik dan nonton video buat cari hiburan dan melepas stress ^^
BalasHapusBanyak hal yang bisa kita lakukan ternyata ya Mba Cha.
BalasHapusAku paling nggak bisa nanem, takut cacing soalnya hahaha
Bener banget nihengisi waktu di rumah aja beberapa kali aku melakukan kegiatan itu. Menanam dan juga benah-benah rumah.
BalasHapus