Tak terasa ya sudah di penghujung
tahun 2020, tahun yang mungkin tidak akan kita lupakan. Tahun dimana kita harus
banyak bersabar dan lebih banyak berjuang dengan adanya pandemi COVID-19 sejak
awal maret lalu. Tapi tanpa kita sadari kita dimampukan untuk bisa melewatinya
hingga akhir tahun ini.
Mengingat akan pergantian tahun,
apa nih resolusi mu untuk tahun 2021 yang tinggal hitungan hari lagi? Berapa banyak
centang dari daftar resolusi hidup kita tahun lalu? Semoga sudah tercentang
semua yaa…
Oiya, sebelumnya kita samakan
frekuensi dulu ya tentang resolusi ini. Takutnya ada yang mengarah ke resolusi
gambar hasil kamera atau bahkan resolusi struktur karya sastra.. heheheh
Resolusi = Rencana Hidup
Resolusi merupakan rencana yang
sifatnya menuntun kita agar menjadi pribadi yang lebih baik dengan tujuan
pencapaian tertentu. Resolusi itu semacam dreamlist kita, hal-hal yang ingin
kita capai dalam tahun yang baru. Resolusi hidup juga bisa membantu kita
menjadi lebih terarah dalam melakukan hal-hal yang lebih produktif lagi.
Sayangnya, resolusi ini mudah dibuat
tapi belum jaminan bisa terealisasikan dengan mudah pula. Entah karena lupa,
kurangnya konsekuensi diri, teralihkan dengan kesibukan, atau kita yang mudah
menyerah dengan berbagai tantangan, atau karena munculnya penyakit “mager” alias males gerak… hahahha
Semoga tidak yaa..
Sebelum kita susun resolutions list, yuk kita sejenak flashback apa-apa saja yang sudah kita
lewati dan capai selama hampir 12 bulan ini (selain pandemi). Pandemi memang menjadi ujian tersendiri bagi
kita ya, tapi sebenarnya ada banyak hikmah yang bisa kita jadikan penyemangat
hidup untuk kedepannya.
Evaluasi sebelum Resolusi
Nah, sebelum kita menyusun
resolusi yang baru, baiknya kita muhasabah diri kembali perjalanan 1 tahun ini
agar dalam menyiapkan rencana dan harapan baru di tahun mendatang bisa lebih
terarah.
1. Cek kesalahan dan kekurangan diri
Menilai kesalahan sendiri lebih
sulit dari menilai kesalahan orang lain. Ada yang merasa begitu?
Wajar kok… tapi baiknya dikurang-kurangin ya..hehehehe
Setiap orang punya kekurangan dan
kelebihan masing-masing, kita sebagai manusia pun tak akan luput dari
kesalahan. Daripada sibuk ngurusin kekurangan atau kesalahan orang lain. Yuk
mending kita introspeksi diri dan perbanyak istighfar,
memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa ta’ala
atas kesalahan yang sengaja
ataupun tanpa sadar kita lakukan.
Dengan menyadari dan mengakui
kesalahan diri, kita akan lebih mudah untuk memperbaiki dan berusaha untuk
menghindari melakukan kesalahan yang sama. Kesalahan tidak hanya kesalahan personal,
tetapi juga kesalahan ataupun kegagalan dalam usaha yang sedang kita jalani.
2. Cek amalan dan usaha yang telah kita lakukan
Kira-kira 1 tahun ini, berapa persen waktu “rebahan” yang kita pakai dalam sehari? Efek pandemi dan lebih banyak waktu di rumah, jadi makin deket ma kasur empuk kita ya dan memang itulah cobaan :D
Amal ibadah kita bisa mencerminkan kepribadian kita.
Pasti sudah paham ya dengan istilah ini..
Jika kita ingin menjadi pribadi
yang baik, maka perbanyaklah amalan ibadah kita. Ilmu-ilmu yang telah kita
pelajari dan dengan mudah bisa kita dapatkan, alangkah baiknya bisa juga untuk
diamalkan. Niatkan dalam setiap aktivitas yang kita lakukan adalah untuk
mendapat ridhaNya. Dengan begitu, selain kita mendapat manfaat di dunia, insya
Allah bisa menjadi tabungan amal kita kelak di akhirat..aamiin
Dengan mengingat
hal tersebut, semoga kita semua dijauhkan dari rasa “mager” dan lebih produktif
lagi. kita akan lebih menghargai waktu dan tidak ingin menyia-nyiakan begitu
saja.
3. Bagaimana kualitas amalan kita
Setelah kita cek kuantitas amalan
kita, kita pun bisa menilai bagaimana kualitas amalan kita selama ini. Apakah yang
kita lakukan selama ini sesuatu yang bermanfaat? Manfaat untuk diri kita
sendiri dan manfaat untuk orang lain juga tentunya.
Tahap yang sulit memang, tapi
menjadi manusia sudah seharusnya kita ini menjadi pribadi yang berprogress. Perubahan
yang kecil tapi konsisten lebih baik daripada perubahan yang besar tapi dilakukan
sesekali saja.
Namanya hidup ya memang butuh
perjuangan. Untuk bisa mencapai sesuatu hal dibutuhkan usaha dan kerja keras
semaksimal mungkin. Tidak akan ada usaha yang sia-sia, hasil tidak akan mengkhianati
usaha yang telah kita upayakan.
Ada sebuah hadits yang bisa kita
jadikan motivasi dan penyemangat untuk terus memperbaiki amalan kita.
Nah, 3 hal di atas bisa kita
lakukan tidak hanya saat akhir tahun saja tentunya. Akan lebih baik jika bisa
kita lakukan setiap hari menjelang tidur, sehingga kita bisa selalu keep on the track dengan apa yang telah
kita rencanakan.
Baca juga: 9 Metode Pengajaran untuk Menumbuhkan Kemandirian Anak
Pentingnya Membedakan Emosi dan Strategi dalam Perilaku Anak
Agar Resolusi Bisa Terealisasi
Yups, karena resolusi itu butuh aksi untuk bisa terealisasi. Jadi
kita pun harus melalukan berbagai upaya agar resolusi bukan hanya sebuah
angan-angan saja.
1. Mantapkan niat
Niat menjadi modal penting untuk
kita dengan ringan tangan dalam melakukan suatu hal. Luruskan niat dalam setiap
aktivitas kita untuk mendapat ridhaNya. Berdoalah sebelum berusaha, agar
semakin mudah setiap langkah kita untuk mencapai apa yang kita targetkan. Karena
manusia bisa saja berencana tapi Allah lah yang menentukan. Jika niat kita
baik, insya Allah pintu-pintu jalan untuk mencapai tujuan kita akan dibukakan
oleh Allah.
2. Rancang lifemapping
Dalam menyusun resolusi hidup
dibutuhkan guideline agar apa yang
kita rencanakan bisa lebih rasional dan terarah. Lifemapping merupakan pemetaan hidup yang bisa kita buat untuk
jangka waktu tahunan atau bahkan untuk 5 tahun mendatang. Kita bisa buat tujuan
atau pun goals dari beberapa aspek,
mulai dari karir, keluarga, kesehatan, spiritual, dan juga finansial. Semakin detail
peta hidup kita, maka akan lebih mudah untuk mencapai tujuan yang kita
rencanakan.
Dalam menyusun life mapping ini
pun perlu pertimbangan dengan SMART.
Dalam membuat perencanaan hidup,
kita harus mampu melihat batas kemampuan diri baik secara fisik maupun psikis. Jangan
sampai resolusi yang kita buat terlalu muluk sehingga sulit dicapai, tetapi
jangan juga rendah diri sehingga takut memiliki visi misi yang lebih.
3. Tingkatkan kreatifitas dan skill
Setelah kita persiapkan hal di atas,
kita pasti sudah punya gambaran akan potensi yang kita miliki untuk mencapai
resolusi kita. Sekarang saatnya untuk mengasah dan mengembangkan potensi yang
kita miliki untuk menunjang langkah-langkah kita ke depan.
Menimba ilmu tidak hanya di
bangku sekolah saja, pun tidak mengenal usia, apapun profesi kita masih berhak
untuk memperbanyak ilmu, terlebih lagi menjadi ibu yang never stop learning.
Beruntungnya kita di era digital,
berbagai seminar atau kuliah online bisa kita ikuti dengan mudah. Bahkan tak
sedikit yang memberikannya dengan gratis. Jadi jangan sia-siakan kemudahan dan
waktu yang ada.
4. Sabar saat gagal, bersyukur saat berhasil
Hidup tak
semulus jalan tol, jalan tol aja bisa berlubang. Apalagi hidup, akan ada
kegagalan atau rintangan yang menghadang. Maka dari itu, saat kita berasa di
puncak pun kita jangan sampai lupa diri. 2 pegangan yang semoga Allah mampukan
kita untuk bisa melakukannya, yaitu sabar dan syukur.
Bersabar saat apa yang terjadi tidak sejalan dengan apa yang direncanakan. Bersyukur akan membuat kita merasa lebih lapang. Dengan begitu kita tidak akan mudah menyerah dengan keadaan yang menimpa kita dan terus berpikir positif, sehingga bisa menemukan alternatif lain untuk mencapai target kita.
Baca juga: 4 Cara Bangkit dari Kegagalan
5. Komitmen dan konsisten
Kunci dari sebuah perencanaan adalah
komitmen dan kekonsistenan kita dalam melakukan apa yang sudah kita rencanakan.
Jangan sampai rencana hanyalah wacana. Dengan segala kesibukan harian kita,
lakukan dengan skala prioritas. Kita harus bisa komit dengan keputusan kita,
termasuk komitmen untuk bisa mencapai goals kita.
Lakukan langkah-langkah yang telah
kita susun dengan konsisten. Manajemen waktu pun diperlukan disini, disiplin
harus dikuasai. Saat terhenti, segera ingat-ingat betapa sulitnya untuk
memulainya lagi.
Dengan demikian kita bisa lebih
fokus dengan resolusi hidup yang ingin kita capai. Tidak mudah terbawa arus
jaman dan sudah bukan saatnya lagi menjadi kaum “rebahan”.
Tulisan ini pun menjadi
implementasi pribadi atas resolusi tahun lalu untuk memulai aktif menulis di
blog sebagai salah satu aktualisasi diri. Masih terseok-seok juga tentunya,
karena memanglah tidak mudah melawan segala godaan yang silih berganti. Semoga kita
semua dimampukan untuk bisa mencapai resolusi-resolusi hidup kita di tahun
mendatang dengan keberkahan dari-Nya..aamiin
Artikel ini diikutsertakan dalam
minggu tema Komunitas Indonesian Content Creator.
Benar sekali mba sebelum buat resolusi kita harus menilai diri apa yanh masih kurang dan harusnya akan diperbaiki dengan resolusi yang akan kita lakukan
BalasHapusmakasih banyak mba ilmunya, banyak resolusi aku yg ga terwujud, nampaknya harus banyak evaluasi diri lagi
BalasHapusYang paling penting dalam membuat resolusi adalah niat ya Mba, karena kadang semangat diawal saja dan diakhir jadi melempem atau malas.. huhuhu
BalasHapusBaca ini kaya di sentil banget harus berbenah diri. Memang banyak sekali waktu yang di pakai untuk hal-hal yang sia-sia.
BalasHapusTahun yg berat memang 2020 ini ya mbak, rasanya poin evaluasi harus segera saya lunasi deh, haha.. sungguh masih banyak yang [erlu dibenahi nih. Semoga 2021 bisalebih baik, aamiin..
BalasHapusInfografis planning with SMARTnya ini sampai aku unduh lo Mbak hehe. Soalnya kadang memang bikin resolusi itu asal-asal, padahal penting memperhatikan beberapa hal
BalasHapusBener banget. Penting ya cara untuk menggapai semua resolusi kita biar berhasil. Bukan asal-asalan. Metode smart emang udah paling the best menurutku.
HapusIya Mbak, aku jadi belajar banyak. refleksi amalan-amalan juga ternyata banyak yang missed huhu
HapusmasyaAllah makasi mba diingetin kya gini. jd lbh manteb dlm buat planing 2021
BalasHapusKomitmen dan konsisten itu penting banget, dan kudu ditulis ditaruh di tempat yang sering kita lihat setiap hari, misal kaca ya.
BalasHapusPlus kudu bikin plannya sih, dikasih target juga.
Saya dulu bikin kek gitu, tapi kertasnya ga dipajang, lupa deh hahaha
Kalau udah Desember jadi kepikiran resolusi, kalau dulu aku masih rajin buat list resolusi di buku khusus nih, seru dan jadi motivasi juga
BalasHapusJangan sampai resolusi hanya ritual akhir tahun. Harus dibagi jadi langkah2 kecil. Mkasih mba tulisannya jadi pengingat
BalasHapusWaah kesentil nih aku jadi kaum rebahan haha. Tahun ini banyak yang nggak bisa terealisasi karena pandemi. Semoga tahun depan bisa lebih baik, dan lebih bersyukur lagi.
BalasHapusIya mba, kadang jadi terlena kalau gak bikin rencana. Kalau udah tau mau ngapain atau punya rutinitas rutin jadi lebih bermakna harinya :)
BalasHapusWell noted mbakku, memang semua butuh perjuangan dan proses ya.. jika kita mengikuti prosesnya dan tentunya juga berjuang maka resolusi meraihnya juga dengan bangga ya.. semoga semua resolusi terwujud yaaa.. aamiin
BalasHapusKadang konsisten yang susah, tapi balik lagi ke niat ya
BalasHapusSemoga resolusi kita di masa yang akan datang kesampaian semua ya mbak.
BalasHapusIya ya kalau mau resolusi terkabul kita kudu mau usaha dan mau berubah kalau memang dalam pecapaian resolusi itu ada yang kurang mendukung
TFS
dimulai dengan niat dan doa yaa mba, dan komitmen serta konsistensi biar semakin hari semakin dekat dengan resolusi kita nih yaa
BalasHapusAlhamdulillah resolusi untuk tahun ini ada yang terlaksana, dan semoga bisa konsisten kedepannya. Aku jadi semangat bikin target yg ga neko-neko buat tahun depan. Semoga kita dimudahkan untuk mencapainya, aamiin
BalasHapusMemang nih fokuskan niat yang agak susah, tapi mempunyai perencanaan itu penting juga. Aku pun sudah siapkan beberapa resolusi untuk tahun depan, semoga berjalan sesuai niat.
BalasHapusBismillah yahh for 2021. Luruskan niat, ikhtiar dan tawakkal.. aamiin
BalasHapusSaya suka sekali dengan kutipan dari HR Thabrani, mengingatkan bahwa umur, masa muda, harta dan ilmu akan dimintai pertanggungjawabannya. Jadi catatan buat saya kalau ada bagian resolusi yang kita buat, yang dikhususkan untuk orang lain.
BalasHapusMakasih mbak.
Nah Iya, ini yang kadang kulupa bahwa sebelum menuliskan resolusi tahun yang akan datang cek dulu bagian resolusi tahun berjalan. Dan mengintrospeksi hasilnya sebagai masukan resolusi di tahun berikutnya.
BalasHapusMelihat kekurangan dan kelebihan diri sendiri pun sangat penting banget ya untuk resolusi yg akan kita kerjakan tahun depan, dengan cara ini akan memberikan kita kesempatan mengoreksi diri
BalasHapuskalau bisa disimpulkan, dari kelima poin ini untuk merealisasikan resolusi harus pantang menyerah dan jangan mudah putus asa ya Mbak.
BalasHapussemoga resolusinya tercapai semua ya :)
belum buat resolusi, mbak. Ini masih tahap evaluasi ngapain aja deh 2020 ini kok tahu-tahu udah mau berakhir aja. Insya Allah tahun depan mau giatkan kembali jurnaling supaya lebih mudah tracking kegiatan.
BalasHapusMasya Allah, jazakillah khoir mba Iva. Tulisan ini mengingatkanku banget untuk berubah jadi manusia yg lebih baik. Walau susah, tetapi harus selalu terus berusaha. Hadist yang disematkan juga nyentil banget. Super love.
BalasHapusSabar saat gagal, bersyukur saat berhasil. Masya Allah, reminder banget ini mba. Alhasil, sebelum membuat resolusi nantinya, aku jadi punya catatan khusus untuk evaluasi dan lebih banyak mensyukuri apa2 yang sudah aku dapatkan sebelumnya. Thanks for sharing mba, jazakillah.
BalasHapusJika kita ingin menjadi pribadi yang baik, maka perbanyaklah amalan ibadah kita. Ini juga masih harus di evaluasi setiap hari. Karena masih merasa kurang aja tiap hari. Dan sepertinya bikin lifemapping untuk 5 tahun penting juga. Biar ada pemetaan yang jelas mau dibawa ke mana tiap planning yang sudah disusun.
BalasHapusbener bgt mbak icha, resolusi memang harus perlu disusun secara smart ya..semoga kita terus semangat dan konsisten dalam melaksanakan resolusi tahun depan. semangat
BalasHapusKomitmen dan konsisten ini yg paling susah. Udah ada niat, udah jalan beberapa hari, tapi gak konsisten, sama aja bohongðŸ˜. Semoga tahun depan jadi lebih konsisten
BalasHapushalo kak iva,
BalasHapusmau tanya dong, metode SMART ini sebetulnya berasal darimana sih? soalnya ada beberapa artikel yang membahas resolusi dengan metode ini. jadi penasaran , hehe
dulu waktu aku sekolah, aku suka sekali bikin life maping. tapi kalau sekarang udah jarang banget bikin life maping. tapi tulisan ini jadi mengingatkanku kalau bikin life maping lagi pun ga ada salahnya...
BalasHapusIni nih yang kadang lupa dilakukan banyak orang, koreksi diri. Menetapkan banyak target, tapi ndak mau koreksi diri dulu utk jadi versi yang lebih baik. Akhirnya gagal tercapai dan menyalahkan pihak lain. Duh, semoga kita jauh dari sifat seperti itu ya. Semangat selalu bersyukur dan beribadah mbak.
BalasHapuslho mbak,a ku malah nggak kepikiran sama sekali soal resolusi foto nih, apalagi resolusi karya sastra, haha
BalasHapuskunci SMART nih bagus dan emang realistis banget yaa. yang terakhir itu berat banget tapi emang itu kuncinya yaa, konsisten. bismillah, tahun 2021 semoga lebih baik lagi
Mba Cha aku selalu suka tulisanmu, eheheh nampol banget soalnya.
BalasHapusAh, banyak yang harus saya perbaiki nih termasuk ibadah, amalan, dan seedekah. Semoga kita smeua dimudahkan ya Mba dalam menjadi pribadi yang lebih baik.
Bahasan tentang resolusinya lengkap banget nih. Pantasan ya resolusi yang saya buat banyak yang nggk tercapai karena niatnya masih setengah2. Kurang komitmen dan konsisten juga. Duh semoga 2021 bisa lebih baik lah
BalasHapusBertanggung jawab terhadap komitmen kita ini memang penting banget ya mbak. Terlebih kadang kita itu suka down saat gagal. Semoga harapan2nya terealisasi mbak
BalasHapusNgenaa bangett ka ichaa ❤️
BalasHapusKadang emang sibuk nyari pencapaian lupa sama evaluasi diri yg ngga kalah penting juga
kalau di saya kayaknya lifemapping itu yang paling penting harus dibuat. Selama ini serasa harapan itu hanya disimpan di otak. Seperti angan-angan saja.
BalasHapusKeren Mba tulisannya. Sangat detail dan "menyentil".. Makasi Mba ilmunya..
BalasHapusYang terakhir jleb Banget, saat gagal yah kudu sabar dan me syukuri semua
BalasHapusMemang bukan hal yang mudah ya untuk mewujudkan resolusi, perlu usaha dan kerja keras agar bisa mewujudkannya. Harus lebih semangat lagi wujudkan resolusi 💪💪.
BalasHapusResolusi hanya akan menjadi angan bila tak ada aksi. Dan hal tersulit dilakukan adalah point terakhir. Setiap orang akan mengalami hal itu. Tapi tak sedikit juga orang yang berhasil. So, semua pilihan. Dan setiap pilihan yang kita ambil pasti ada konsekuensi. Tetap semangat!
BalasHapusREminder banget ini kak. Cek amalan dan kualitas ibadah itu penting, Agar tahun 2021 ini kita lebih baik lagi ya.
BalasHapusAamiiin. Terima kasih mba sharingnyaa, relevan banget mulai dari evaluasi sampai planingnya. Banyak reminder buat saya jugaa..
BalasHapus