Nutrisi makanan menjadi salah satu faktor yang penting bagi
tumbuh kembang anak. Maka dari itu banyak Moms yang suka pusing kalau mikirin menu
makan anak demi tercukupi kebutuhan gizinya. Terutama ketika anak masih balita,
dimana banyak drama saat MPASI seperti sering GTM (Gerakan Tutup Mulut), picky eater, minum susu yang ogah-ogahan, lebih suka ngemil daripada
makan besar, dan berbagai masalah lainnya.
Pasti bikin kita khawatir kalau berat badannya stagnan atau
bahkan menurun.
Masa balita, pertumbuhan anak sangat cepat sehingga nutrisi
yang dibutuhkan pun lebih banyak. Nutrisi yang kita berikan pun harus nutrisi
yang seimbang, baik makro dan mikronutriennya..
Nutrisi makro ini didapat dari makanan yang mengandung karbohidrat,
protein dan lemak. Selain makronutrien, tubuh anak juga membutuhkan mikronutrien
seperti seng, zat besi dan vitamin.
Sayangnya, banyak anak di berbagai negara berkembang khususnya
Indonesia yang kekurangan zat besi sebagai kebutuhan mikronutrien anak.
ZAT BESI DAN PERANNYA BAGI TUBUH
Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut electron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel.
Zat besi merupakan salah satu nutrisi utama untuk pembentukan sel darah merah.Jadi zat besi sangat memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh, termasuk anak-anak.
Fungsi zat besi yang paling penting adalah dalam perkembangan sistem saraf yaitu diperlukan dalam proses mielinisasi, neurotransmitter, dendritogenesis dan metabolisme saraf. Kekurangan zat besi sangat mempengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku, dan juga pertumbuhan anak. Besi juga merupakan sumber energi bagi otot sehingga mempengaruhi ketahanan fisik dan kemampuan bekerja terutama pada remaja. (idai.or.id)
Zat besi merupakan salah satu nutrisi yang lebih sulit terarsorb oleh tubuh dibandingkan dengan nutrisi yang lain. Untuk bisa berfungsi dengan baik, zat besi membutuhkan dukungan dari vitamin C untuk meningkatkan penyerapan dalam tubuh anak.
Jadi, yuks Moms penuhi kebutuhan zat besi anak dan juga vitamin
C nya. Diutamakan dari makanan utama keluarga sehari-hari yaa..
SUMBER PEMENUHAN ZAT BESI
Anak balita membutuhkan sekitar 5-11 mg zat besi per harinya.
Sumber zat besi untuk anak dari makanan pun terbagi menjadi dua,
1. Zat Besi Hem, zat yang lebih mudah diserap oleh tubuh dan
bisa diperoleh dari sumber hewani seperti:
- daging merah
- hati ayam
- ikan
- ayam
- telur
2. Zat Besi Nonhem, bisa diperoleh dari bahan makanan
seperti,
- Kacang-kacangan
- Bayam
- dan Sayuran hijau lainnya
Untuk membantu proses penyerapan zat besi dalam tubuh anak,
Moms juga berikan sumber vitamin C banyak terkandung dalam buah-buahan seperti
jeruk, manga, jambu, dll.
KEKURANGAN ZAT BESI
BAGI ANAK
Kekurangan zat besi dan anemia defisiensi besi (ADB) pun
menjadi perhatian dunia.
Penyebab dari kekurangan zat besi ini biasanya karena anak kurang mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan adanya gangguan dalam proses penyerapannya.
Jadi, anak yang kekurangan zat besi (ADB) memiliki gangguan
perilaku seperti, lebih mudah rewel, dan lebih penakut dibanding anak seusianya. Jika dibiarkan dan tidak segera ditangani, kekurangan
zat besi bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, seperti:
- prestasi akademik rendah
- gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik
- mudah terserang penyakit
- pertumbuhan fisik terhambat
Related: Fun Learning, ide bermain sambil belajar yang menyenangkan untuk Anak Usia Dini.
3 Metode dalam Mendidik Anak sejak Usia Dini
Jadi, yuks kenali gejala anak kekurangan zat besi, agar bisa
segera tertangani dengan baik sehingga anak terhindar dari dampak-dampak
diatas.
GEJALA DAN TANDA ANAK KEKURANGAN ZAT BESI
- Anak terlihat lebih pucat (bisa dicek dari bagian bawah mata)
- Anak lebih sering sakit karena rentan infeksi
- Anak sering lemas atau lesu
- Kurang konsentrasi
- Sulit menerima intruksi atau arahan
- Berat badan tidak bertambah secara significan (untuk anak dibawah 2 tahun)
Semoga anak-anak kita diberikan kesehatan dan kecukupun nutrisinya agar tumbuh kembangnya bisa semakin optimal.
Aamiin..
Ya memang zat besi itu sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang si kecil ya, mbak. Saya pun kalau cari camilan kemasan, susu uht, atau apapun itu selalu melihat dulu apakah ada zat besinya di tabel nutrisinya.
BalasHapushal yang keliatannya sepele ternyata punya dampak yang besar bagi anak. tq infonya mba, akupun masih was was selama ini pemenuhan zat besi udah oke apa belum
BalasHapusaku jadi lebih concern dengan asupan zat gizi buat anak dan keluarga karena dampaknya ternyata berkepanjangan.
BalasHapusJangan sampai ya kekurangan zat besi, karena pengaruhnya besar juga untuk tubuh. Kuy penuhi kecukupan dengan makanan yang mengandung zat besi
BalasHapusBetapa pentingnya memenuhi zat besi anak untuk tumbuh kembang optimalnya ya mba.
BalasHapusmakasih mba infonya, jadi lebih paham untuk memenuhi zat besi untuk tumbuh kembang anak secara optimal :)
BalasHapusIya kakak. Anak-anak kan masa pertumbuhan, so pasti zat besi wajib terpenuhi.
BalasHapusWah baru tahu kalau kekurangan zat besi juga mempengaruhi perilaku anak ya, ku perlu belajar lagi nih, makasih mom infonya
BalasHapusAamiin.
BalasHapusBtw mielinisasi, dendritogenesis aku tahu dengar istilah keduanya mom
Zat besi sangat penting ya ternyata bagi tumbuh kembang anak balita.. semangat memberi makanan bergizi buat para moms
BalasHapusDampak kekurangan zat besi bahaya banget ya untuk perkembangan anak, selain pertumbuhan juga bisa berdampak ke akademik anak kalau dibiarkan
BalasHapusPenting bgt ya zat besi ini ka Icha. Maka dari itu penting bagi kita memperkenalkan sumber alami zat besi seperti daging merah dan kacang kacangan ke anak sejak dini
BalasHapusPenting bgt ya zat besi ini ka Ivaa...
BalasHapusMaka dari itu penting bagi kita memperkenalkan sumber alami zat besi seperti daging merah dan kacang kacangan ke anak sejak dini
Zat besi ini sering banget dibahas ibu2 yang punya balita, harus concern banget ya.. karena dampaknya juga gak main2 bagi tubuh
BalasHapusIya bener banget inih, karena kalo kekurangan zat besi bisa bikin anemia defisiensi besi..
BalasHapus