Jika kalian mampir kesini mungkin
karena juga sedang mengalami hal yang sama dengan saya. Mencari tahu tentang
siklus yang tidak biasanya atau sedang memastikan apa yang dilakukan sudah
benar. Jadi, tepat satu bulan yang lalu qadarullah
harus mengalami pembersihan rahim karena kantung janin yang sudah 11 minggu ini
ternyata kosong. Otomatis keluar darah banyak di luar jadwal haid tapi bukan
juga nifas karena tidak mengalami persalinan. Yups, kondisi ini juga termasuk
darah istihadhah.
Hmmm… adakah yang baru pertama
dengar tentang istihadhah? Apa tetap
bisa shalat dan puasa (saat Ramadhan)?
Sebelum membahas lebih jauh
tentang istihadhah, kita akan bahas sedikit
tentang darah yang keluar dari seorang wanita. Dalam Islam, darah keluar wanita
dibagi menjadi 3 macam, yaitu haid, nifas, dan istihadhah. Ketiganya adalah darah yang keluar dari rahim, namun
mempunyai sebab yang berbeda. Mungkin untuk haid dan nifas sudah kita pahami
bersama ya, tapi ga ada salahnya jika kita bahas satu per satu agar nanti lebih
mudah membedakan ketiganya.
PENGERTIAN HAID, NIFAS, DAN ISTIHADHAH
HAID
Haid merupakan darah alami yang
keluar dari rahim bagian dalam seorang wanita, dengan waktu atau jadwal yang
rutin dengan sebab sehat.
NIFAS
Nifas adalah darah yang keluar
dari rahim akibat proses melahirkan, baik saat proses melahirkan itu sendiri,
maupun sebelum dan setelah proses melahirkan. Umumnya nifas berlangsung selama
kurang lebih 40 hari. Jika darah yang keluar akibat mengalami keguguran dan
janinnya belum jelas berbentuk manusia, maka darah yang keluar itu bukan
termasuk nifas tetapi istihadhah.
ISTIHADHAH
Istihadhah yaitu darah yang mengalir sebab adanya penyakit yang
bersumber dari rahim bagian bawah seorang wanita, dan keluar di selain
hari-hari haid dan nifas seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Istihadhah bukanlah hadats besar,
sehingga wanita yang istihadhah
(disebut mustahadhah) tetap wajib
melakukan salat dan juga puasa Ramadhan.
Larangan yang berlaku pada wanita haid dan nifas tidak berlaku pada wanita yang
sedang istihadhah.
Ok, untuk nifas kita anggap sudah
clear ya. Yaitu darah wanita dalam
dan setelah proses melahirkan. Yuks, kita lebih fokus pada masalah haid dan
istihadhah yang mungkin masih rancu pada sebagian orang.
DURASI YANG MEMBEDAKAN HAID DAN ISTIHADHAH
Dikatakan haid jika darah yang keluar
itu minimal sehari semalam atau selama 24 jam dan maksimal selama 15 hari
(15x24 jam). Jadi, jika darah yang keluar kurang dari 24 jam bukanlah termasuk
darah haid.
Namun, saat darah yang keluar
lebih dari sehari dan berlangsung secara terus menerus hingga lebih dari 15
hari, maka ada darah haid dan juga istihadhah di antara sebagian darah yang
keluar tersebut.
Hmm…sudahkah jelas sampai disini
atau malah semakin bingung?
Jadi, sebelumnya perlu
digarisbawahi terlebih dahulu. Bahwa bukan hari ke-16 dan seterusnya yang
disebut istihadhah ya, karena hari
ke-16 bukanlah patokan atau penentuan awal istihadhah,
tetapi perhitungan durasi haid maksimal.
Perlu disesuaikan dengan rentang
waktu durasi haid masing-masing, karena tentunya setiap orang mempunyai siklus
haid yang berbeda. 15 hari adalah perhitungan durasi maksimal secara umum, jadi perlu juga diperhatikan faktor-faktor
lainnya.
MENGHITUNG AWAL ISTIHADHAH
1. Darahnya berubah warna menjadi dhaif (lemah) atau adh’af (paling lemah)
Hal ini menjadi pegangan bagi wanita mumayyizah yang memenuhi syarat tamyiz dimana ia mampu membedakan warna darahnya. Nah, warna darah haid sendiri dibedakan menjadi 5 warna.
Darah qawi (kuat) adalah istilah dari
warna darah yang lebih tua/pekat dan dha’if
adalah warna darah yang lemah. Sedangkan adh’af
adalah warna yang paling lemah.
Jika darah yang keluar adalah hitam
dan merah. Maka, darah hitam disebut disebut qawi, sedangkan yang merah disebut dha’if. Jika darah yang keluar adalah adalah hitam, merah dan flek
kecoklatan. Maka, darah hitam itu qawi,
merah itu dha’if dan kecokelatan itu adh’af.
Perumpamaannya begini,
Wanita keluar darah selama total 20
hari, dengan detil sbb:
- 7 hari pertama bewarna hitam
(qawi)
- 7 hari berikutnya bewarna merah
(dhaif)
- 6 hari berikutnya lagi bewarna
kecoklatan (adh’af)
Jadi, total durasi keluarnya
darah qawi dan dhaif adalah 14 hari.
Karena totalnya kurang dari durasi maksimal haid (15 hari), maka total 14 hari pertama ini disebut darah haid. Sedangkan sisanya yang 6 hari terakhir (hari ke 15-20) disebut darah istihadhah.
2. Dikembalikan pada adatnya (durasi kebiasaan siklus haid)
Dalam kondisi jika wanita itu
bukan tipe mumayyizah dan tidak
ditemui syarat tamyiz.
Jika seorang wanita keluar darah selama
total 17 hari. Sedangkan sebelumnya dia punya siklus haid selama 8 hari. Maka,
yang disebut haid hanya 8 hari saja. Sedangkan sisanya (hari ke 9-17) adalah istihadhah.
Nah, lalu bagaimana jika wanita yang mempunyai siklus haid yang tidak teratur atau sering disebut PCOS? Mana yang menjadi patokan batas haid dan istihadhah?
Jika ada wanita yang siklus
haidnya berubah-ubah setiap bulannya, misal kadang 9 hari tapi terkadang 10
hari. Maka yang menjadi patokan lama haid adalah durasi haid yang terakhir. Istilahnya
IstilahnyaIstilahnya Istilahnya : al-adatu
tatsbutu walaw marratan.
Biar ga bingung, perumpamaannya
demikian:
Pada bulan Mei, Si A keluar darah
selama total 16 hari. Total ini melebihi durasi maksimal haid. Maka, ia
mengalami darah haid plus istihadhah. Si A ini tidak memenuhi syarat tamyiz, yang
mana tidak bisa dibedakan warna darahnya.
Jika, si A memiliki adat kebiasaan
haid selama 8 hari setiap bulannya, hanya bulan tumben keluar darah selama 16
hari. Maka dari total 17 hari keluar darah, hanya 8 hari pertama saja yang disebut
haid. Dan sisanya (yakni hari ke 9-16) disebut darah istihadhah.
Namun, jika durasi lama haid setiap
bulannya sering berubah-ubah. Misal bulan Maret darah keluar selama 8 hari,
tapi di bulan April selama 9 hari. Maka yang menjadi patokan adalah durasi lama
haid bulan terakhir sebelum haid yang sedang berlangsung. Yaitu haid yang terjadi
pada bulan April dimana durasi haid selama 9 hari.
Lalu, karena bulan April si A mengalami
haid selama 9 hari, maka untuk menentukan darah yang keluar selama 16 hari di bulan
Mei adalah sbb:
- 9 hari pertama keluar darah =>
haid
- 7 hari terakhir sisanya => istihadhah
Jadi, si A tidak bisa menjalankan
shalat dan ibadah lain yang dilarang saat hadats besar hanya selama 9 hari
saja. Hari ke 10 dan seterusnya si A bisa menjalankan ibadah sebagaimana wanita
yang sesudah bersuci walau pun masih ada darah yang keluar.
Mengenai hukum ibadah saat istihadhah bisa simak ilustrasi berikut yaa...
Hhmmmm... gimana? Cukup rumit ya, namun jika tidak kita pelajari kita menjadi tidak tahu dan salah kaprah saat meninggalkan larangan ibadah haid yang mana sebenarnya sudah termasuk dalam istihadhah. Semoga kita semua diberi kesehatan sehingga mendapati jadwal haid yang teratur yaa, karena haid yang tidak teratur menjadi salah satu tanda kondisi yang kurang bagus di tubuhku kita. Lain kali kita akan bahas dari sisi medisnya yaa...
Wassalam.
Ini lumayan bikin saya puyeng, apalagi pas bulan Ramadhan. Bisa kacau kalau ngga bisa menentukan mana yang haidh dan istihadah. Karena saya dulu KB dan ngga cocok, jadi siklus haid jadi panjang banget karena hanya flek2 coklat saja. Bingung apakah itu istihadah?
BalasHapusAku malah fokus ke masalah pembersihan rahimnya , jadi mom Iva abis di kuret gitu? Trs jadinya darah yang keluar jadi istihadah ya? Bukan dihitung darah nifas sebab kehamilan kosong? Tapi Kalo ada janin tapi meninggal artinya dihitung darah nifas kan. Aku mesti fahami lagi hukum fiqihnya.
BalasHapusWaah akhirnya sedikit paham tentang istihadhah. Aku pikir patokannya 15 hari 15 malam itu bukan kebiasaan siklus haid hehe
BalasHapusSejak pakek IUD durasi mens saya jadi lebih panjang. Biasanya 5-7 hari, sekarang 7-10 hari. Gak sampai 14 hari sih, tapi rasanya lama banget. Eh, malah curhat
BalasHapusbermanfaat sekali informasinya mbak iva, jadi makin paham bedanya mana haid dan istihadhah nih.
BalasHapusDulu pernah banget ngalamin darah istihadhah pas sakit. Aku kira haid, ternyata gak sampai 1 hari lamanya
BalasHapusAlhamdulillah, nambah wawasan baru.
BalasHapusJadi semakin jelas perbedaan antara haid dan istihadhah nya..
Makasih mba utk sharingnya