Konten [Tampil]
Tentu ini hal yang salah kaprah. Justru dalam Islam lah wanita sangat dimuliakan dan memiliki peranan yang tinggi.
Hingga kini makin banyak yang menyuarakan ‘emansipasi wanita’ untuk menuntut kedudukan dan perlakuan yang sama seperti kaum Adam. Padahal mereka saja yang kurang atau belum mendalami bagaimana Islam telah mengatur peranan wanita. Hanya mengetahui kulitnya saja, mereka merasa mendapat perlakuan yang tidak adil. Seperti mengenai masalah warisan, perwalian, pergaulan, dan yang paling sensitif adalah masalah poligami.
Tidak mungkin dalam satu bahtera terdapat dua nahkoda. Sehingga dalam suatu rumah tangga, lelaki menjadi pemimpinnya. Dimana tanggung jawab memberi nafkah keluarga berada di pundaknya. Dan wanita memiliki ‘kehormatan’ yang harus selalu dijaga.
Wanita memiliki peran yang luar biasa. Saat lahir wanita menjadi pembuka rejeki orang tuanya. Saat menikah menyempurnakan sebagian agama pasangannya. Dan setelah menjadi Ibu, pintu surga ada di telapak kakinya. Masya Allah ya..
Peran Wanita dan Pria Tidak lah Sama
Adil bukanlah berarti sama rata, begitu juga dalam peranan wanita dan pria yang tidak sama. Masing-masing mempunyai peranan yang berbeda dan tidak bisa disamaratakan. Para lelaki diberikan tanggung jawab yang lebih dari seorang wanita.Tidak mungkin dalam satu bahtera terdapat dua nahkoda. Sehingga dalam suatu rumah tangga, lelaki menjadi pemimpinnya. Dimana tanggung jawab memberi nafkah keluarga berada di pundaknya. Dan wanita memiliki ‘kehormatan’ yang harus selalu dijaga.
Wanita memiliki peran yang luar biasa. Saat lahir wanita menjadi pembuka rejeki orang tuanya. Saat menikah menyempurnakan sebagian agama pasangannya. Dan setelah menjadi Ibu, pintu surga ada di telapak kakinya. Masya Allah ya..
Peran Wanita dalam Islam
Allah Ta’ala telah mengatur sedemikian rupa di dalam Al-Quran tentang peranan wanita. Bagaimana Allah benar-benar menjaga wanita sejak dirinya lahir, hingga kembali kepada-Nya kelak. Saat lahir, Allah telah memberikan penjagaan kepada wanita melalui orang tuanya. Setelah menikah, wanita akan ditanggung oleh suaminya. Dan setelah menjadi Ibu, wanita akan dimuliakan oleh anak lelakinya.Agar penjagaan itu bisa kita dapatkan dengan baik, tentunya dalam menjalani kehidupan ini seorang wanita harusnya tidak jauh dari pedomannya. Yaitu Al- Quran sebagai petunjuk, dimana di dalamnya banyak sekali pembahasan mengenai wanita. Bahkan wanita diabadikan dalam satu surah di dalam Al-Quran, yaitu surah An-Nisa.
Lalu, apa saja peran wanita di dalam Islam?
1. Wanita sebagai Individu
Wanita sebagai manusia tidak berbeda dengan pria. Sama-sama sebagai hamba Allah dan mahkluk sosial. Hanya saja, masing-masing memiliki kodrat dan peranan khusus yang tidak dimiliki satu sama lain. Para lelaki wajib jihad dan shalat Jumat. Sedang kodrat wanita itu mengandung, melahirkan, dan menyusui.Namun untuk perihal lain, wanita juga memiliki peran dan hak yang sama. Seperti menuntut ilmu, berdagang, memiliki harta dan mengembangkannya, ibadah haji, hingga bersosialisasi dalam lingkungan yang baik.
Wanita sebagai individu, secara personal memiliki tanggung jawab seperti:
- Tidak menyekutukan Allah
- Amalkan apa yang diperintahan dan meninggalkan larangan Allah, seperti menutup aurat dan larangan berdandan yang berlebihan selain di depan suami.
- Ridha akan ketetapan Allah,selalu ikhlas dan tidak mudah mengeluh atas apa yang sedang dihadapi
2. Wanita sebagai Istri
Saat telah menikah, wanita memiliki peranan yang tidak kalah penting. Dimana peran istri menjadi penguat suami. Hingga ada pepatah bilang,Dibalik kesuksesan suami ada doa tulus dari sang istri.
Betul atau betul?
Istri yang baik mampu menjadi penyejuk dan penenang hati suaminya. Kisah Ibunda Khadijah adalah teladan terbaik sebagai seorang istri. Dimana saat Rasulullah pertama kali mendapat wahyu di Gua Hira dan pulang dalam keadaaan menggigil ketakutan. Disitu Ibunda Khadijah dengan tulus menenangkan Rasululullah sambil menyelimutinya. Selain itu, masih banyak kisah romantis penuh arti lainnya yang patut kita teladani.
Pantas saja, jika peran Ibunda Khadijah tidak tergantikan oleh siapapun. Dari situlah kita bisa mengambil hikmah bagaimana seharusnya kita berperan sebagai istri. Kita wajib mendahulukan kebutuhan suami dari apapun. Dimana saat akan bepergian atau puasa sunah kita wajib meminta ijin dan restu ke suami terlebih dahulu.
Dibalik kewajiban istri kepada suami di atas, Allah Ta'ala telah memberikan kita tiket khusus untuk bisa masuk ke surgaNya, dari pintu mana saja yang kita kehendaki.
Istri yang baik mampu menjadi penyejuk dan penenang hati suaminya. Kisah Ibunda Khadijah adalah teladan terbaik sebagai seorang istri. Dimana saat Rasulullah pertama kali mendapat wahyu di Gua Hira dan pulang dalam keadaaan menggigil ketakutan. Disitu Ibunda Khadijah dengan tulus menenangkan Rasululullah sambil menyelimutinya. Selain itu, masih banyak kisah romantis penuh arti lainnya yang patut kita teladani.
Pantas saja, jika peran Ibunda Khadijah tidak tergantikan oleh siapapun. Dari situlah kita bisa mengambil hikmah bagaimana seharusnya kita berperan sebagai istri. Kita wajib mendahulukan kebutuhan suami dari apapun. Dimana saat akan bepergian atau puasa sunah kita wajib meminta ijin dan restu ke suami terlebih dahulu.
Dibalik kewajiban istri kepada suami di atas, Allah Ta'ala telah memberikan kita tiket khusus untuk bisa masuk ke surgaNya, dari pintu mana saja yang kita kehendaki.
Syaratnya pun tak banyak, hanya 4 hal saja.
- Shalat wajib lima waktu
- Puasa wajib saat Ramadhan
- Menjaga kehormatan diri dan suami
- Patuh kepada suami (selama dalam kebaikan)
3. Wanita sebagai Ibu
“Be a good Mom, not a perfect one”
Setelah menjadi istri, kodrat seorang wanita adalah mengandung, melahirkan dan menyusui. Yang saat ini sedang menanti kehadiran buah hati, semoga Allah segerakan yaa..
Sambil menunggu waktunya tiba, sebagai wanita calon Ibu bisa mempersiapkan 3 hal ini terlebih dahulu.
Sambil menunggu waktunya tiba, sebagai wanita calon Ibu bisa mempersiapkan 3 hal ini terlebih dahulu.
- Persiapan ruhiyah
- Persiapan fisik
- Persiapan Ilmu
Dengan mempersiapkan tiga hal di atas, harapannya saat telah menjadi Ibu kita mampu menjadi menjalankan kewajiban-kewajiban di bawah ini.
- Jadi tauladan yang baik
- Mendidik anak dengan penuh kasih sayang
- Sabar dalam proses, sehingga tidak berharap anak bisa ini itu dalam waktu sekejap
4. Wanita dalam Peranan Sosial
Diluar peran sebagai Istri dan Ibu, wanita pun mempunyai hak untuk bersosialisasi. Dalam islam, wanita sebagai individu, istri, maupun ibu juga boleh bekerja kok…Tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku ya. Apa saja itu?
- Niat lurus karena Allah
- Ijin suami
- Tidak boleh ikhtilat
- Tidak mengganggu keberlangsungan keluarga
Dengan ke empat peran diatas, terkadang kita dirundung kelelahan yang mampu memicu emosi. Untuk itu, alangkah baiknya kita tetap mengelola diri, waktu dan tenaga kita dengan peranan-peranan yang telah Allah Ta'ala titipkan.
Tips Tetap Waras dalam Menjalani Beberapa Peran
1. Atur waktu dan disiplin
Saat di bangku sekolah dahulu, kita pasti sering sekali mendapat tugas untuk membuat jadwal kegiatan harian. Ternyata jadwal harian itu sangat penting dan bisa terus kita lakukan hingga kita menjadi orang tua. Buatlah jadwal yang fleksibel tapi terarah.Saat jadwal sudah disusun, jangan lupa untuk disiplin melakukannya. Karena akan percuma jika apa yang telah diagendakan tidak komitmen dilakukan.
2. Tentukan skala prioritas
Dengan banyaknya aktifitas dan tanggung jawab yang kita pikul, pilihlah skala prioritas terlebih dahulu. Jika dirasa sudah mulai diluar kendali, delegasikan beberapa tugas pada support system yang ada.Seperti saat hectic dengan beberapa agenda yang urgent, urusan masak bisa pesan delivery order terlebih dahulu. Saat badan sedang kurang sehat, tapi dibayang-banyangi setrikaan yang menumpuk, bisa menggunakan jasa laundry terlebih dahulu. Jika pun tidak memungkinkan karena kendala biaya, bisa tunda atau minta bantuan suami.
3. Fokus dengan apa yang dikerjakan
Menjadi seorang ibu dengan tugas berlipat ganda, akan muncul keinginan dan kemampuan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan di waktu yang bersamaan. Terkadang memang cukup menghemat waktu, namun sebenarnya hal ini kurang baik untuk dilakukan secara terus menerus. Jadi, stop multitasking dan fokuslah dengan hal yang sedang dikerjakan.4. Jaga kesehatan fisik
Dengan tugas dan amanah yang kita pikul, penting sekali untuk menjaga kesehatan fisik agar bisa lebih optimal. Alokasikan waktu untuk berolahraga setiap hari. Hanya dengan rutin berolahraga 10 menit setiap hari, maka kondisi fisik akan lebih terjaga. Selain itu, penting juga untuk menjaga asupan makanan dan kebutuhan mineral kita.Terakhir, (yang mana masih menjadi PR buat ku pribadi) adalah kurangi begadang. Begadang memanglah jalan ninja untuk bisa menyelesaikan pekerjaan tambahan atau hobi kita saat sudah menjadi seorang Ibu.
Tapi jangan sampai kebablasan yaa…Agar fisik tetap sehat dan aktifitas semakin optimal, cukupi waktu istirahat dengan tidur yang berkualitas.
Dengan peranan yang beragam inilah, menjadi ladang kita untuk terus mengumpulkan bekal kembali kepadaNya.
Jangan amanah yang dikurangi, tapi perjuangan yang seharusnya ditambah.
Yuks, semangat bersama dengan tugas dan peranan kita saat ini. Tulisan ini menjadi pengingat diri dan motivasi untuk terus mengoptimalkan diri dengan peran-peran wanita dalam Islam yang telah dijabarkan di atas. Semoga Allah Ta'ala mampukan dan istiqomahkan kita untuk tetap menjalankan fitrah kita sebagai wanita.
Masya Allah mbak,,gambarnya bagus,,dan isi tulisannya reminder banget "Jangan amanah yang dikurangi, tapi perjuangan yang ditambah" Jleb banget ini,,huhu
BalasHapusKeren bgt infografisnya mb.. auto melek mata liatnya..
BalasHapusIsi tulisannya mantap banget, dan itu berlaku sepanjang hayat dikandung badan
BalasHapusBerasa jalan² dirumah tangga sendiri nih mbak baca ulasannya ,,,aaaargh jadi ngaca
BalasHapusTernyata mom Iva purple lover ini.. Eh benerr kan?? Ku syukaaa!!
BalasHapusAdeeemm banget bacanya, aku semacam menemukan oase ditengah gurun. Ternyata multitasking ga bagus juga ya.. Tapi aku banyakan pake third party juga sih buat bantuin dirumah biar ga stress akunya.
wah, tips nya bikin tetep waras nih..hihi..
BalasHapusMakasih informasi dan tipsnya buatku selalu ingat ..
MasyaaAllah reminder sekali isinya, benar2 membuka pikiran. Terima kasih ya mba sudah menuliskan ini
BalasHapusMasya Allah lengkap pisan. Itu listrasi full mbak. Luarbiasa. Bikinnya mantenginnya. Keren mbak mbak iva totalitas uey
BalasHapusHuhuhu.. membaca kalimat bagi yang sedang menunggu buah hati..peluk mereka satu satu.
Semga alloh kasih di waktu yg tepat aamiin.
Makasih y mbak, tulisannya penuh ibrah
wah diingetin lagi nih biar ga fokus di salah satu peran dan ninggalin peran lainnya, makasih banget pengingatnya, gambarnya bagus banget
BalasHapusBener banget. Banyak yang salah kaprah tentang emansipasi wanita. Padahal adil itu bukan berarti sama, namun sesuai porsinya. Semoga tulisan ini sampai ke banyak pembaca. Bagus mba :')
BalasHapusAlhamdulillah, dapat pencerahan baru tentang ilmu keluarga. Terima kasih MB, btw, design nya keren bingit mb.
BalasHapusIslam tuh udah mengatur semuanya ya mba bahkan peran wanita. Kadang kita aja yang nggak memahami dan merasa semua itu nggak adil :")
BalasHapusKadang nie ya.. Yang terjadi di aku itu, tugas domestik aja udah bejibun, tapi demen banget nyambi ini itu diranah publik. Kadang ya tepar juga wkwk, emang harus pinter ngatur waktunya sih.
BalasHapusMultitasking. Aku paling susah ngerjain banyak hal dalam satu waktu. Ternyata multitasking memang ga baik
BalasHapus