Konten [Tampil]
Merasa iman sedang drop aku pun buru-buru mencari kajian tentang cara meningkatkan iman. Rasanya tuh kacau balau dan ga tenang gitu kalau iman sedang turun. Kayak ga punya semangat dan motivasi melakukan sesuatu. Hal yang sepele terasa sangat mengganggu pikiran. Belum lagi saat membersamai si Kecil di rumah, jadi mudah terpancing emosi jadinya.
Harus jujur ku akui kalau iman ini masih seperti roller coaster yang naik turun seketika. Semua tergantung dari kualitas ibadah yang dilakukan sebelumnya. Jadi memang iman ini rasanya butuh booster agar tidak terlalu jauh dari track yang seharusnya. Vaksin COVID-19 aja perlu booster dua kali, masa iman enggak di-boost sih, hehehehe.
Keimanan memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap sifat dan perilaku seseorang. Keimanan akan membawa kebaikan bagi siapa yang meyakininya dengan teguh dan segenap hati. Setiap perkataan dan perbuatan seseorang adalah cerminan dari seberapa besar keimanan bersemayam dalam hati dan jiwanya.
Tingkatan iman dan takwa dalam diri seseorang mungkin tidaklah sama. Ada yang begitu kuat dan tak mudah goyah. Namun ada pula yang masih fluktuatif bagaikan grafik kasus varian baru COVID-19. Oleh karena itu, keimanan harus selalu dicharge setiap hari seperti halnya gadget yang selalu aktif digunakan.
Arti Keimanan
Keimanan merupakan kepercayaan atau keyakinan yang kuat dan kokoh terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak hanya itu, keimanan seorang muslim juga ada pada turunan-turunannya yang tersusun dalam enam Rukun Iman. Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Nabi dan Rasul, Iman kepada Al-Quran, Iman kepada hari kiamat, Iman kepada qada dan qadhar.Keimanan memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap sifat dan perilaku seseorang. Keimanan akan membawa kebaikan bagi siapa yang meyakininya dengan teguh dan segenap hati. Setiap perkataan dan perbuatan seseorang adalah cerminan dari seberapa besar keimanan bersemayam dalam hati dan jiwanya.
Tingkatan iman dan takwa dalam diri seseorang mungkin tidaklah sama. Ada yang begitu kuat dan tak mudah goyah. Namun ada pula yang masih fluktuatif bagaikan grafik kasus varian baru COVID-19. Oleh karena itu, keimanan harus selalu dicharge setiap hari seperti halnya gadget yang selalu aktif digunakan.
4 Cara Meningkatkan Iman
Sebagai ibu rumah tangga sekaligus lifestyle blogger dengan keseharian di rumah untuk mendidik anak. Mencari kajian online di Youtube adalah jalan ninjaku untuk mencari tau bagaimana cara meningkatkan iman. Alhamdulillah pas banget langsung mendapati satu judul yang sesuai dari chanel Youtube Ustadz Adi Hidayat.Kajian berjudul “Cara Menguatkan Iman” ini merupakan episode ke-34 dari rangkaian serial Aqidah di chanel Youtube Ustadz Adi Hidayat Official. Beliau menyampaikan ada empat cara untuk meningkatkan iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
1. Menjalankan kewajiban
Sebagai seorang muslim, kita memiliki kewajiban-kewajiban yang jika ditinggalkan atau terlewat akan menjadi dosa. Kewajiban muslim itu bukan hanya perkara ibadah seperti shalat dan puasa Ramadhan saja. Seluruhh perintah Allah yang tertuang dalam Al-Quran wajib dikerjakan.Sebelum menuntun hak, kewajban harus tuntas terlebih dahulu bukan? Tidak hanya kewajiban secara individu saja, tapi kewajiban-kewajiban lain juga tidak kalah penting. Seperti kewajiban sebagai sesama muslim, kewajiban sebagai suami istri, atau pun kewajiban sebagai orang tua dan pemimpin juga harus diperhatikan dan dilakukan dengan lebih baik lagi.
Maksudnya dengan memperbanyak ibadah shalat sunah dan juga menunaikannya shalat wajib di awal waktu. Selain itu perlu dipelajari juga mengenai bacaan shalat kita. Dengan mengetahui dan memahami bacaan shalat, akan menambah kekhusyukan ibadah shalat itu sendiri. Karena jika shalat benar dan tepat, maka secara otomatis akan mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik. Dengan begitu iman pun bisa semakin meningkat.
Memang sangat mudah menuliskan kembali apa yang disampaikan dalam kajian online tersebut. Namun dalam penerapan sehari-hari tentu penuh tantangan dan juga cobaan yang silih berganti. Apalagi musuh terbesar itu ada dalam diri kita sendiri, yaitu MALAS. Penyakit yang mudah menyerang tiba-tiba di kala iman sedang turun.
Bisikan syaitan rasanya tak berhenti membujuk rayu kita untuk terus bermalas-malasan dan melakukan hal yang sia-sia. Meski demikian, setiap diri juga punya peluang untuk mendapat petunjuk berupa “sinyal” dari Allah untuk bisa keluar dari kemalasan tersebut. Tergantung dari diri sendiri, mau menjemput dan tanggap akan sinyal tersebut atau tidak. Jangan sampai dengan mudah mengabaikannya begitu saja.
2. Mengerjakan ibadah
Ibadah pokok dalam rukun islam seperti shalat, puasa Ramadhan, dan mengeluarkan zakat merupakan ibadah yang wajib dikerjakan seorang muslim. Shalat merupakan ibadah yang memiliki keutamaan luar biasa bagi manusia. Oleh karena itu ibadah shalat ini perlu ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya.Maksudnya dengan memperbanyak ibadah shalat sunah dan juga menunaikannya shalat wajib di awal waktu. Selain itu perlu dipelajari juga mengenai bacaan shalat kita. Dengan mengetahui dan memahami bacaan shalat, akan menambah kekhusyukan ibadah shalat itu sendiri. Karena jika shalat benar dan tepat, maka secara otomatis akan mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik. Dengan begitu iman pun bisa semakin meningkat.
3. Menjauhi larangan
Selanjutnya, selain menjalankan perintah dan ibadah dengan lebih baik lagi. Perlu juga untuk menjauhi larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan lebih baik lagi jika mampu meninggalkan hal yang mubah. Mulai dengan mengontrol dan menjaga mata, telinga, mulut dan tangan kita untuk melakukan hal yang tidak baik. Jangan pernah menyepelekan dosa kecil sekalipun, karena dari dosa-dosa yang dirasa kecil itu bisa mengotori hati yang membuat diri menjadi tidak peka dalam menerima petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.4. Meneladani jalan hidup Rasulullah
Terakhir, cara meningkatkan keimanan yang dijelaskan oleh UAH adalah dengan menjalani sunah Rasulullah. Nabi Muhammad merupakan teladan terbaik bagi umat. Segala perilaku dan tindakan beliau adalah kebaikan yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Oleh karena itu, mempelajari shirah nabi adalah cara terbaik untuk bisa mengikuti sunah Rasulullah.Memang sangat mudah menuliskan kembali apa yang disampaikan dalam kajian online tersebut. Namun dalam penerapan sehari-hari tentu penuh tantangan dan juga cobaan yang silih berganti. Apalagi musuh terbesar itu ada dalam diri kita sendiri, yaitu MALAS. Penyakit yang mudah menyerang tiba-tiba di kala iman sedang turun.
Bisikan syaitan rasanya tak berhenti membujuk rayu kita untuk terus bermalas-malasan dan melakukan hal yang sia-sia. Meski demikian, setiap diri juga punya peluang untuk mendapat petunjuk berupa “sinyal” dari Allah untuk bisa keluar dari kemalasan tersebut. Tergantung dari diri sendiri, mau menjemput dan tanggap akan sinyal tersebut atau tidak. Jangan sampai dengan mudah mengabaikannya begitu saja.
Menjaga Semangat dalam Beribadah
Lalu, agar semakin mudah dan merasa ringan untuk menjalankan ke-empat cara meningkatkan iman di atas, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menambah ghirah atau semangat dalam beribadah sehari-hari.
1. Jangan menunda shalat wajib
Ibadah yang pertama kali ditanyakan saat hari pembalasan kelak adalah SHALAT. Maka ibadah satu harus dikerjakan dengan sebaik mungkin seperti yang sudah dijelaskan di atas. Menunda shalat akan membuat waktu terasa terlewat begitu saja. Jika shalat dikerjakan di awal waktu, maka akan membuat hati lebih tenang dan bisa melanjutkan aktifitas lain dengan lebih baik.
2. Membaca buku yang syarat ilmu
Perintah Allah yang pertama kali diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad adalah perintah untuk membaca. Membaca mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan kita di dunia dan akhirat. Tak heran jika pepatah bilang "buku adalah jendela dunia". Membaca akan menambah ilmu dan menjauhkan diri dari hal yang sia-sia.3. Mengikuti kajian
Perkembangan jaman dan kecanggihan dunia digital patut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mengikuti kajian bisa dilakukan dari rumah dan kapan saja. Meskipun akan lebih afdhol jika bisa mengikuti kajian offline secara langsung. Karena bagaimana pun kajian ilmu merupakan taman surga.
Posting Komentar
Posting Komentar