Konten [Tampil]
Pneumonia merupakan penyakit penyebab kematian anak-anak terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah menjadikan vaksin ini menjadi vaksin wajib yang diberikan gratis secara Nasional mulai tahun 2022 ini. Pada 12 September lalu, Menteri Kesehatan RI Bapak Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, bahwa pemberian imunisasi PCV sangat penting bagi anak Indonesia karena telah terbukti mampu menurunkan kasus penyakit pneumonia secara drastis.
Karena, pneumonia ini bisa menyebabkan kematian pada anak dan balita. Oleh karena itu, dengan tekad bulat mulai tahun 2022 imunisasi PCV akan kita lakukan di seluruh Indonesia. Menkes RI - Budi Gunadi Sadikin.
Bagai dapat angin segar ya Moms? Apalagi buat Moms yang baru saja melewati proses persalinan, dimana imunisasi PCV dosis pertama diberikan untuk bayi 2 bulan. Seperti kita tahu, harga vaksin PCV ini terbilang mahal dimana hampir mencapai dua digit.
Masih teringat empat tahun yang lalu. Saat jadwal pemberian vaksin PCV anak pertama, aku harus berhemat dan rem uang jajan demi memberikan vaksin PCV ini. Tahu sendiri kan Moms, sekali suntik vaksin PCV sekitar 900.000 rupiah. Padahal ga cuma sekali suntik, vaksin PCV dilakukan sebanyak empat kali dalam waktu yang berdekatan.
Mengutip dari website Dinkes Provinsi DKI Jakarta,
Mengutip dari website Dinkes Provinsi DKI Jakarta,
Pemberian imunisasi PCV ini secara serentak di tanggal 12 September pada anak yang baru genap berusia 2 bulan. Imunisasi PCV bisa didapatkan di Posyandu, Puskesmas, Rumah Sehat dan fasilitas kesehatan lainnya.
Manfaat Vaksin PCV
Vaksin PCV (Pnemococcal Conjugate Vaccine) merupakan vaksin yang diberikan ke bayi untuk mencegah penyakit radang paru, radang selaput otak, radang telinga yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae.
Pneumokokus merupakan penyakit menular yang bisa memicu beragam masalah kesehatan. Seperti infeksi serius di paru-paru, darah, tulang belakang, serta lapisan otak. Manfaat utama imunisasi PCV pada anak adalah untuk mencegah penularan penyakit-penyakit berbahaya tersebut.
Infeksi ini umumnya menyerang saluran pernapasan dan rongga hidung, terutama berbahaya bagi bayi dan juga anak-anak.
Namun jika pemberian vaksin PCV terlewat dari usia di atas, bisa mengikuti panduan imunisasi kejar. Untuk anak usia 7-12 bulan, vaksin PCV hanya diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 2 bulan. Adapun untuk anak usia di atas 1 tahun, maka pemberian imunisasi diberikan hanya sekali. Setelah itu bisa diberikan vaksinasi kembali sebagai booster dengan jarak 2 bulan sejak pemberian vaksin yang pertama.
Pneumokokus merupakan penyakit menular yang bisa memicu beragam masalah kesehatan. Seperti infeksi serius di paru-paru, darah, tulang belakang, serta lapisan otak. Manfaat utama imunisasi PCV pada anak adalah untuk mencegah penularan penyakit-penyakit berbahaya tersebut.
Infeksi ini umumnya menyerang saluran pernapasan dan rongga hidung, terutama berbahaya bagi bayi dan juga anak-anak.
Waktu Pemberian Imunisasi PCV di Puskesmas
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian vaksin PCV diberikan sebanyak tiga kali. Ketika berusia 2, 4, dan 6 bulan. Lalu sebagai booster, vaksin PCV diberikan kembali saat anak berusia 12-15 bulan. Jadi total pemberian vaksin PCV ini sebanyak empat kali.Namun jika pemberian vaksin PCV terlewat dari usia di atas, bisa mengikuti panduan imunisasi kejar. Untuk anak usia 7-12 bulan, vaksin PCV hanya diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 2 bulan. Adapun untuk anak usia di atas 1 tahun, maka pemberian imunisasi diberikan hanya sekali. Setelah itu bisa diberikan vaksinasi kembali sebagai booster dengan jarak 2 bulan sejak pemberian vaksin yang pertama.
Tidak hanya diberikan pada anak-anak saja, vaksin PCV juga bisa diberikan untuk orang dewasa yang termasuk berisiko tinggi terhadap penyakit pneumokokus. Terutama untuk lansia yang berusia 50 tahun ke atas.
Sedangkan untuk program pemerintah, imunisasi PCV di Puskesmas menjadi vaksin dasar atau vaksin wajib untuk bayi hingga usia satu tahun. Namun, imunisasi PCV di Puskesmas hanya diberikan sebanyak 3 kali saja,. Dengan waktu pemberian optimal pada saat bayi berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 1 tahun.
Jadi yuks Moms cek segera ke Puskesmas terdekat untuk jadwal pemberian vaksinasi pada anak-anak. Usahakan imunisasi PCV dosis pertama diberikan ke anak sebelum usia 6 bulan agar lebih optimal. Alhamdulillah untuk anak kedua ku masih rejeki mendapat vaksin PCV di Puskesmas secara gratis bulan lalu.
Setelah mendapat info dari dokter anak dimana aku vaksin dasar lainnya, bahwa vaksin PCV sudah digratiskan oleh pemerintah di kota Bekasi, langsung deh buru-buru cek info ke Puskesmas. Tepatnya saat anakku berusia 3,5 bulan. Lalu diberikan dosis kedua dengan interval minimal empat pekan atau 28 hari. Tinggal nanti menunggu jadwal dosis terakhir saat anak berusia 1 tahun.
Sebenarnya tidak banyak persyaratan untuk bisa imunisasi PCV di Puskesmas setempat. Hanya perlu membawa buku KIA, KTP orang tua (jika belum terdaftar di Puskesmas tersebut), dan tentunya si bayi yang akan diimunisasi, hehehe.
Namun bagi warga non domisili seperti aku, perlu membawa dokumen tambahan. Yups, jangan lupa untuk membawa surat keterangan domisili dari RT/RW tempat tinggal. Setelah itu akan dibuatkan kartu periksa Puskesmas yang berlaku untuk sekeluarga jika ingin berobat ke Puskesmas tersebut.
Setelah mendaftar, saatnya menunggu antrian di bagian imunisasi anak. Seperti biasa, sebelum disuntik anak akan diperiksa terlebih dahulu untuk berat, tinggi, dan juga suhu tubuh anak. Pastikan anak dalam kondisi fit ya Moms, untuk meminimalisir efek demam atau lainnya.
Layaknya vaksin COVID-19 atau pun vaksin lainnya. Imunisasi PCV juga bisa menimbulkan efek samping pada bekas suntikan seperti bengkak, kulit memerah, dan rasa nyeri pada lokasi bekas suntikan. Selain itu, anak juga bisa mengalami demam seusai imunisasi. Risiko reaksi alergi pun bisa terjadi, namun dengan kemungkinan yang sangat kecil.
Prosedur Imunisasi PCV di Puskesmas
Ya namanya imunisasi di Puskesmas yang notabene adalah fasilitas pemerintahan. Jadi hanya bisa dilakukan di hari kerja dengan jadwal hari-hari tertentu saja. Memang butuh perjuangan apalagi untuk para orang tua pekerja. Ditambah lagi bagi warga nomaden yang tinggal di rumah kontrakan di kota perantauan seperti aku ini. Butuh cari informasi terlebih dahulu dan menyiapkan dokumen yang dibutuhkan.Sebenarnya tidak banyak persyaratan untuk bisa imunisasi PCV di Puskesmas setempat. Hanya perlu membawa buku KIA, KTP orang tua (jika belum terdaftar di Puskesmas tersebut), dan tentunya si bayi yang akan diimunisasi, hehehe.
Namun bagi warga non domisili seperti aku, perlu membawa dokumen tambahan. Yups, jangan lupa untuk membawa surat keterangan domisili dari RT/RW tempat tinggal. Setelah itu akan dibuatkan kartu periksa Puskesmas yang berlaku untuk sekeluarga jika ingin berobat ke Puskesmas tersebut.
Setelah mendaftar, saatnya menunggu antrian di bagian imunisasi anak. Seperti biasa, sebelum disuntik anak akan diperiksa terlebih dahulu untuk berat, tinggi, dan juga suhu tubuh anak. Pastikan anak dalam kondisi fit ya Moms, untuk meminimalisir efek demam atau lainnya.
Efek Samping Vaksin PCV
Setelah mendapat 2 kali suntikan vaksin PCV, alhamdulillah bayiku sehat wal'afiat tidak ada efek samping apapun. Namun kondisi tiap anak bisa saja berbeda ya Moms. Pun setelah disuntik di Puskesmas juga diberikan resep obat penurun demam untuk berjaga-jaga.Layaknya vaksin COVID-19 atau pun vaksin lainnya. Imunisasi PCV juga bisa menimbulkan efek samping pada bekas suntikan seperti bengkak, kulit memerah, dan rasa nyeri pada lokasi bekas suntikan. Selain itu, anak juga bisa mengalami demam seusai imunisasi. Risiko reaksi alergi pun bisa terjadi, namun dengan kemungkinan yang sangat kecil.
Jika pun anak mengalami demam, tidak perlu khawatir ya Moms. Mengatasi demam akibat vaksin PCV pada anak terbilang ringan dan tidak membahayakan. Bahkan banyak kasus yanv tidak mengalami efek demam seperti anakku.
Vaksin Rotavirus sendiri diberikan untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota. Ketika anak memasuki usia 3 bulan akan aktif memasukkan tangan atau benda yang dipegangnya ke dalam mulut sebagai fase oral pada bayi.
Tak hanya buat bayi saja, pemerintah juga mencanangkan vaksinasi gratis untuk para Moms yaitu vaksin HPV. Vaksin HPV dilakukan untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Maki keren aja ya program pemerintah yang semakin memperhatikan kesehatan masyarakat.
Semoga dengan adanya imunisasi PCV di Puskesmas maupun layanan kesehatan lainnya, kasus penyakit pneumonia pada anak-anak semakin menurun bahkan mencapai jumlah 0. Sehingga makin banyak anak-anak Indonesia yang tumbuh sehat dan terbebas dari penyakit menular ini, aamiin.
Referensi:
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220912/4941060/pemerintah-berikan-imunisasi-pcv-bagi-seluruh-anak-indonesia-untuk-melindungi-dari-bahaya-radang-paru-pneumonia/
https://primayahospital.com/anak/imunisasi-pneumonia-pcv/
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220423/2939708/39708/
Penutup
Jadi per tahun 2022 ini, imunisasi dasar yang menjadi program pemerintah untuk bayi di bawah 1 tahun adalah imunisasi BCG, Polio, DPT-HB-Hib, Campak (MR), dan juga PCV. Kabarnya pada tahun 2023, akan menyusul vaksin Rotavirus yang juga akan diberikan secara gratis.Vaksin Rotavirus sendiri diberikan untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota. Ketika anak memasuki usia 3 bulan akan aktif memasukkan tangan atau benda yang dipegangnya ke dalam mulut sebagai fase oral pada bayi.
Tak hanya buat bayi saja, pemerintah juga mencanangkan vaksinasi gratis untuk para Moms yaitu vaksin HPV. Vaksin HPV dilakukan untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Maki keren aja ya program pemerintah yang semakin memperhatikan kesehatan masyarakat.
Semoga dengan adanya imunisasi PCV di Puskesmas maupun layanan kesehatan lainnya, kasus penyakit pneumonia pada anak-anak semakin menurun bahkan mencapai jumlah 0. Sehingga makin banyak anak-anak Indonesia yang tumbuh sehat dan terbebas dari penyakit menular ini, aamiin.
Referensi:
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220912/4941060/pemerintah-berikan-imunisasi-pcv-bagi-seluruh-anak-indonesia-untuk-melindungi-dari-bahaya-radang-paru-pneumonia/
https://primayahospital.com/anak/imunisasi-pneumonia-pcv/
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220423/2939708/39708/
Anakku belum di vaksin PCV mbak Mungkin Karena program Baru tahun ini kali ya. Jadi pas imunisasi kemarin masih imunisasi dasar aja sih kemarin. Soalnya lahirnya juga 2021 ini.
BalasHapusAlhamdulilah... Semoga jangkauan imunisasi PCV ini lebih meluas, mengingat infeksi pneumokokus itu berat! Beberapa bisa sebabkan radang otak dan sepsis. Biaya imunisasi PCV mandiri juga mehong banget!
BalasHapusPCV ini untuk bayi usia berapa ya mbak ? maksudnya angka kelahiran bayi di tahun berapa ? Berarti kalau pas bayi blm suntik PCV berarti nanti diberikan kapan , apa nunggu lansia
BalasHapus